Selasa, 20 Agustus 2013

Laporan Uji Coba Muatan Satelit LAPAN ORARI


27 Maret 2011, Reporter: Wisnu YB0AZ














Pada hari ini Sabtu tgl 26 Maret 2011 jam 10:00 s.d 14:00 WIB telah dilakukan uji coba dan konfigurasi terhadap muatan / payload satelit Lapan ORARI.

Kami menempuh perjalanan selama � 2 jam dari Jakarta untuk tiba di Kantor Pusat Teknologi Satelit, LAPAN Rancabungur, Bogor Jawa Barat pada pukul 9 pagi.

Bp.Wahyudi Hasbi YD1PRY selaku Chief Engineer Satelit LAPAN A2 dan LAPAN ORARI menyambut kami dengan senyumnya yang ramah dan langsung membawa kami menuju ruang kerjanya di Laboratorium Pusteksat tempat pembuatan Satelit LAPAN A2 dan Satelit LAPAN A3 yang lebih dikenal dengan nama Satelit LAPAN ORARI.

Sambil menunggu kehadiran rekan-rekan lainnya dari team engineer Satelit LAPAN A2 dan Satelit LAPAN ORARI (Bp.Ichsan YD�RH, Bp.Dedi, dll) kami diajak melihat lihat kotak pembawa satelit yang pernah digunakan untuk membawa Satelit LAPAN TUBSAT yang sudah berada diorbit sejak tgl 10 Januari 2007.

Beliau menjelaskan mengenai fungsi dari kotak pembawa satelit yang masih dibuat dan di impor langsung dari Jerman tersebut dan rencananya kotak tersebut akan digunakan kembali untuk membawa Satelit Lapan A2 atau Satelit Lapan A3.

Setelah asyik mendengarkan penjelasan dan mengambil beberapa gambar kotak pembawa satelit tersebut kami diajak masuk menuju ruangan kerja beliau dan tidak lama kemudian Bp.Ichsan YD�RH, dkk tiba diruang kerja pak Hasbi.

Pembicaraan diawali dengan menanyakan tentang rencana peluncuran kedua Satelit kembar tersebut, dan dijawab oleh beliau jadual masih tetap seperti semula yaitu kuartal ketiga tahun 2011.

Dengan tidak membuang-buang waktu, pak Hasbi langsung mengajak kami menuju ruangan steril dimana tempat Satelit LAPAN A2 dan LAPAN ORARI ini dibuat.

Kami diingatkan akan perlunya kehati-hatian dengan tidak sembarang memegang komponen-komponen kedua satelit kembar tersebut yang tergeletak diatas meja kerja seluas � 3x4 meter.

Hati-hati,kalau mau pegang harus digrounding dulu badan kita supaya komponennya tidak kena static, begitu seru beliau.

Kelengkapan komponen LAPAN A2 dan LAPAN ORARI sudah mencapai � 75 % dan hanya tinggal menunggu beberapa komponen lainnya yang saat ini masih dalam proses pembuatan.

Persiapan uji coba diawali dengan menyalakan power supply yang digunakan sebagai catu daya sementara (pengganti solar panel dan rechargeable battery) Satelit LAPAN ORARI.

Tidak lama setelah setelah semua fungsi dihidupkan terdengar suara pancaran packet data dari Telemetry Satelit LAPAN ORARI di salah satu frekuensi yang akan digunakan oleh Ground Station untuk mengontrol Satelit ini dikemudian hari jika sudah berada di orbitnya.

OM Yono YD�NXX langsung duduk didepan notebook computer yang telah disediakan sebelumnya dan disimulasikan sebagai ground station. Beliau langsung membuka serta memeriksa isi konfigurasi modem digipeater aprs.

Parameter pertama yang perlu diperiksa dan diisikan tentunya adalah callsign dari Satelit LAPAN ORARI, dan sebagaimana IAR Khusus yang diajukan ke Ditjen SDPPI Kemkominfo, callsign untuk Satelit LAPAN ORARI adalah YB�X, dimana suffix X diartikan sebagai kegiatan Experimental.

Kemudian konfigurasi dilanjutkan dengan memasukan beberapa parameter lainnya seperti PATH, DIGI ID, TX Delay, Beacon Interval dan lain-lain.

Setelah konfigurasi selesai maka tibalah saatnya untuk melakukan uji coba fungsi APRS Digipeater.

Sebuah HT yang dibeli OM Yono YD�NXX lebih kurang 1� tahun lalu saat beliau masih bekerja di Texas, USA, Kenwood TH-D7A digunakan sebagai station pengguna yang diibaratkan akan memancar dari bumi dan akan menggunakan APRS Digipeater YB�X-1.

Sedangkan saya Wisnu YB�AZ, OM Dirgantara YE�EEE dan OM Dedi (LAPAN) mempersiapkan station monitor untuk memeriksa apakah fungsi APRS Digipeater tersebut berfungsi dengan baik sementara OM Djoko YB�CRT dan OM Ichsan YD�RH masing-masing memegang Handy Tranceiver untuk mendengarkan suara beacon dari YB�X-1.

Uji coba dimulai, packet pertama dipancarkan dari HT TH-D7A dengan PATH uplink YBSAT ( YB Satelitte / Indonesian Amateur Radio Satellite ), namun APRS Digipeater Satelit LAPAN ORARI tidak berhasil men-digi-nya.

Kami penasaran dan ulangi beberapa kali pancaran dari HT TH-D7A dan tetap tidak ada respon,lalu kami berdiskusi untuk mencari permasalahannya dan kemudian mencoba dengan konfigurasi PATH yang lain. Kali ini dengan PATH WIDE dan berhasil didigi oleh YB�X-1.

Namun, YBSAT adalah PATH yang harus bisa diaktifkan sebagaimana yang diinginkan.
Setelah beberapa kali uji coba transmisi dan tetap belum menemukan masalahnya, saya mengusulkan untuk re-flashing firmware APRS modem karena dari pengalaman kami sebagai user APRS terkadang firmware APRS modem pernah mengalami masalah dan perlu di re-flash agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Supaya aman dan tidak mengganggu yang lainnya proses re-flashing modem APRS kami lakukan dengan terlebih dulu melepaskan Modem APRS dari rangkaian komponen Satelit LAPAN ORARI.

Setelah firmware selesai direflash saatnya untuk uji coba lagi, dan kali ini kita memanfaatkan Handy Tranceiver Alinco milik LAPAN, dan ternyata hasilnya memuaskan fungsi APRS Digipeater dengan PATH YBSAT berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

Namun untuk memastikan semuanya kami melakukan pengukuran dengan Oscilloscope untuk menguji sinyal AFSK APRS Digipeater Modem Satelit LAPAN ORARI.

Setelah semuanya OK, modem APRS kembali kami integrasikan kedalam rangkaian Satelit LAPAN ORARI dan kali ini adalah saat untuk mencoba apakah fungsi APRS Digipeater ini dapat berfungsi dengan baik. Setelah beberapa puluh packet data berhasil didigi oleh YB�X-1 kami berkesimpulan bahwa APRS Digipeater telah berfungsi dengan baik.

Uji coba dilanjutkan dengan menguji muatan kedua dari Satelit LAPAN ORARI yaitu FM Voice Repeater yang akan bekerja pada Band Frekuensi VHF (Uplink) dan UHF (Downlink).

Kali ini HT Yaesu VX-8R OM Hasbi YD1PRY dan HT Yaesu VX-6R saya digunakan / disimulasikan sebagai user FM Voice Repeater Satelit LAPAN ORARI.

Pancaran suara dari OM Hasbi YD1PRY terdengar dengan jelas di frekuensi downlink satelit, namun kami mengeluhkan mengenai sedikit lemahnya audio gain dan terlalu panjangnya tx tail dari transmiter FM Voice Repeater ini.

OM Ichsan YD�RH, OM Yono YD�NXX, OM Djoko YB�CRT, OM Dirgantara YE�EEE turut mencoba komunikasi via FM Voice Repeater ini.

Ya, kesimpulannya, perlu diset kembali audio gain dan tx-tailnya.

Karena terlalu asyiknya bermain dengan kegiatan uji coba muatan Satelit LAPAN ORARI ini, tidak terasa waktu sudah lewat tengah hari dan akhirnya kegiatan uji coba kali ini kita akhiri sampai disini dulu.

Jadual selanjutnya, adalah pengujian komponen satelit yang akan diterbangkan dengan pesawat terbang atau helicopter pada akhir bulan April 2011 dan pengujian payload satelit LAPAN ORARI pasca integrasi / sebelum pengemasan serta pengiriman ke tempat peluncuran satelit di Sriharikota Satellite Launching Center India.

Demikian, laporan singkat mengenai kegiatan uji coba muatan Satelit LAPAN ORARI pada hari Sabtu 26 Maret 2011 ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah informasi mengenai perkembangan pembuatan Satelit LAPAN ORARI untuk Amatir Radio di Indonesia.


Wisnu Widjaja YB�AZ


 Sumber :www.orari.or.id

 

UJIAN NEGARA AMATIR TAHUN 2012








UJIAN NASIONAL








Ujian Amatir 04 Agustus 2012















Senin, 19 Agustus 2013

Hadiri MUSDA ORDA PAPUA di Merauke